Saturday, 3 January 2015

Hilangnya Jilbab Cut Nyak Din dan Strategi VOC Belanda Jauhkan Orang Indonesia Dari Agama Islam





Banda Aceh - Pemerintah Sekuler banyak sesatkan Sejarah Aceh untuk melemahkan Generasi.
Seorang Penulis buku yang menemukan foto aslinya Cut Nyak Din dari negara penjajah adalah sosok muslimah yang menutup aurat.

Jahatnya skenario kaum penjajah terus ditanamkan kepada anak-anak bangsa Aceh, sehingga sejarahpun diplintirkan dan disuguhkan dengan bahasa yang manis, bahkan masuk menjadi memori yang tidak akan terlupakan, pelajaran sejarah di negeri kapitalis.

Dalam pelajaran sejarah, banyak pahlawan perempuan Aceh yang digambarkan bersanggul, seperti Cut Nyak Din, Cut Meutia, dan Panglima Laksamana Malahayati.

Aceh barangkali satu-satunya di dunia ini yang punya Angkatan Laut dipimpin perempuan, dan masih banyak lagi pahlawan-pahlawan perempuan aceh lainnya.

Saking alerginya pemerintah sekuler pada Islam yang benar, foto seorang muslimah yang menjaga kehormatannya dengan menutup auratnya sanggup mereka rubah menjadi gambar wanita yang terbuka auratnya, walaupun itu seorang wanita pahlawan nasional sekalipun.

Lihatlah foto asli ini dan lihatlah apa yang dilakukan sekuleris dengan gambar-gambar beliau di buku-buku pelajaran sejarah.

Disini terlihat jelas, dibawah sistem sekuler, negara bukannya melindungi dan memurnikan akidah umat, tapi justru jadi biang perusakan akidah umat.

Kita mengetahui juga bagaimana upaya VOC dan Belanda, untuk menekan kekuatan iman masyarakat Aceh. Mereka mengirim para misionaris, untuk mengusik keimanan masyarakat Aceh yang telah mengkristal dengan islamnya.

Di pemerintahan Orde Baru, yang memulai jalan sekulerisasi di seluruh bidang, menekan masyarakat untuk tidak membangkitkan nilai-nilai keislaman yang tinggi. Akibatnya, masyarakat Aceh sempat luntur keimanan mereka kepada Allah.

Namun, kekuatan iman yg begitu kristal itu tetap saja terus melahirkan hasil. Salah satunya, upaya Aceh untuk membumikan islam sebagai syariat manusia, telah diupayakan. Meskipun campur tangan sekuler tetap terlibat didalamnya.

Source: Seuramo Mekkah

0 comments:

Post a Comment